Klik Sulut - Berita Terkini Sulawesi

KLIKSULUT,  BOLSEL -- Berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) Keluarga miskin milik Dinas Sosial (Disnsos)  setempat, di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) masih mengoleksi 8270 Kepala Keluarga (KK) miskin. Data tersebut disampaikan Kepala Dinsos Bolsel, Hartari Mohune saat ditemui di kantornya belum lama ini. 

Diakuinya, data itu dengan hasil verifikasi dan validasi keluarga miskin yang ada di Bolsel.  "Data itu setiap waktu terus berubah. Namun, data yang dipaparkan ini sesuai data terakhir per Juli 2019," ungkapnya.

Dikatakannya, dari 8270 KK miskin tersebut, merata dari tujuh kecamatan yang ada. Menurut Hartati, untuk menangani hal itu, pemerintah daerah terus berupaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mencetus sejumlah program pengentasan kemiskinan. "Program tersebut antara lain bedah rumah dan pembangunan RTLH (Rumah Tinggal Layak Huni), pemberdayaan dan peningkatan keterampilan, pelayanan dan membuka akses ekonomi masyarakat. Termasuk perlindungan dan pelatihan keterampilan untuk penyandang disabilitas," bebernya.

Jumlah penduduk miskin yang dimiliki Bolsel kata Hartati, menjadikan Bolsel berada di salah satu daerah yang terbilang data kemiskinannya tinggi di Sulut.  "Terkait verfikasi dan validasi yang dilakukan Juli ini, bertujuan mendapat data mikro (dari bawah) dari dampak program-program pengentasan kemiskinan yang telah dilakukan. Dari data tersebut, kita bisa simpulkan ada kemajuan dari beberapa program kesejahteraab yang telah dilakukan pemerintah," ujarnya.

Disisi lain, Hartati mengakui, BDT Bolsel sudah dikirim dan disinkronkan di Kementerian. "Dari data itu,  akan menjadi acuan dalam penyerahan bantuan pemerintah nanti. Meski terus berubah karena ada yang meninggal dan sudah masuk kategori sejahtera,  tetapi angkanya masih bisa dikatakan stagnan untuk tahun 2019 ini," tutupnya. Sekedar diketahui, sebagian warga Bolsel yang masuk kategori kurang mampu dominan berprofesi sebagai petani, nelayan dan buruh serabutan. (*)