Asus
Astaga, Ada Mafia Proyek Bantuan di Distan Bolmong
Remon Ratu
  
 
BOLMONG---Pasca pergantian pucuk pimpinan hingga jajaran di bawahnya di lingkup Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bolaang Mongondow, awal Januari lalu, berbagai fakta menarik mulai terungkap. Salah satunya adalah dugaan adanya mafia proyek berbagai program bantuan untuk kelompok tani (poktan). Kepala Distan Bolmong, Remon Ratu mengaku, sejak dirinya dilantik, Jumat (5/1/2018) lalu, langsung menerima banyak informasi dari masyarakat terkait bantuan. “Mulai dari alsintan (alat dan mesin pertanian) yang katanya jadi milik pribadi atau perorangan, benih, pupuk dan bantuan lainnya. Bantuan yang sampai ke petani rata-rata tidak sesuai,” kata Remon saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.
 
Menurut dia, salah seorang warga yang menjadi sumber informasi menjelaskan secara gamblang modus yang di pakai oleh oknum-oknum yang diduga menjadi mafia-mafia bantuan pertanian di wilayah Bolmong. Untuk alsintan terinformasi ada yang dikuasai oleh oknum perorangan. Padahal, bantuan tersebut untuk kelompok. Bahkan ada yang diperjual-belikan. Sementara untuk bantuan benih dan pupuk sering kali diberikan dalam bentuk uang. “Contohnya pupuk dan bibit. Misalkan hitungan sesuai luas lahan, totalnya Rp 3 juta. Tapi yang sampai ke tangan petani hanya setengah dari jumlah tersebut. Jelas-jelas jika dibelanjakan kebutuhan pupuk atau benih maka tidak sesuai lagi dengan luas lahan,” bebernya.
 
Menanggapi informasi tersebut, pihaknya akan melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Termasuk membuka ruang kepada para petani untuk menyampaikan bila ada lagi kejadian seperti itu. “Kalau yang lagi yang seperti itu lagi, maka laporkan kepada saya. Saya tidak segan-segan memberikan sanksi tegas bagi petugas pertanian yang kedapatan bermain dengan bantuan,” tegasnya.
 
Di sisi lain, mantan Camat Dumoga ini menegaskan, dalam waktu dekat ini juga akan mengumpulkan semua petugas lapangan mulai dari koordinator Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) hingga penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk rapat koordinasi. Pada kesempatan itu, Remon mengaku akan menyampaikan langsung kepada petugas lapangan untuk jangan main-main dengan bantuan pertanian. “Saya inginkan semua bantuan harus sesuai dan tepat sasaran. Jangan ada lagi mafia yang notabene hanya mengorbankan petani. Saya sangat paham dengan apa yang dirasakan petani bila bantuan tidak sesuai. Karena saya juga berlatar belakang petani. Yang berani macam-macam maka akan berhadapan dengan saya,” kuncinya.(*)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar