Asus
Yasti: Ada Oknum Kepala Dinas Sering Potong Hak Bawahan

Foto : Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow saat melantik sejumlah pejabat eselon II, III dan IV belum lama ini.

KLIKSULUT, BOLMONG—Beberapa oknum kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) tampaknya masih bermental buruk.

Hal itu bahkan diakui Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow. Pasalnya, top eksekutif Pemkab Bolmong itu mengaku masih banyak menerima informasi soal adanya oknum kepala OPD yang memotong hak-hak bawahannya.  
Selain itu, sikap otoriter terhadap bawahan juga masih kerap terjadi di lingkungan kerja perangkat daerah di bolmong.

“Saya sering menerima laporan ada oknum-oknum kepala SKPD yang mengambil hak atau memotong perjalanan dinas bawahannya. Saya tegaskan tolong hentikan,” tegas Bupati saat menyampaikan sambutan usai pelantikan dan pengambilan sumpah janji pejabat eslon II, III dan IV, belum lama ini.
Bupati sendiri tidak menjelaskan secara jauh soal laporan pemotongan hak tersebut.

Namun menurutnya, laporan tersebut sudah masuk catatan dan setiap saat bisa dibuka.
“Jadi saya ingatkan tolong dihentikan. Berikan hak-hak bawahan,” tegasnya.
Selain mengingatkan agar para oknum kepala dinas menghentikan aksi yang tidak terpuji itu, ada beberapa hal juga disampaikan.

Bupati mengatakan, pelantikan pejabat struktural, bukan hanya sebagai formalitas pendistribusian jabatan ataupun pengisian jabatan yang kosong serta kepentingan tertentu, melainkan sebagai sarana penguatan, pengembangan dan pemberdayaan potensi diri, serta pembenahan, penyegaran dan pemantapan roda organisasi pemerintahan.

“Saya ingin menyampaikan bahwa mutasi kali ini adalah hasil evaluasi kinerja dari ibu-bapak sekalian. Karena ada yang sudah mendapatkan jabatan, tapi tidak sungguh-sungguh sehingga kinerjanya buruk dan ingin dipertahankan pada jabatan tersebut.

Bahkan ada yang dengan sengaja menghancurkan karir dan kepercayaan yang telah diberikan, sehingga merusak citra sebagai aparatur pemerintah,” papar Bupati. Hilangkan stigma loyal yang cenderung cari muka, atau berbuat sesuatu dengan maksud supaya mendapat pujian dan sanjungan.

“Loyalitas yang saya maksud adalah loyalitas dalam hal pekerjaan dan tanggungjawab yang diamanahkan, bukan malah meninggalkan pekerjaan,” cetus Bupati.(*)

 

Berita Lainnya

TInggalkan Komentar