Asus
Waspada Corona

KLIKSULUT, MANADO -Kabupaten Kota Diminta Pantau Rumah Sakit dan PuskesmasDinas Kesehatan Provinsi Sulut menerbitkan surat edaran pada seluruh dinas kabupaten kota terkait potensi penyebaran virus pneumonia corona. Ini merupakan jenis virus yang berasal dari Cina. Edaran ini dikeluarkan karena Sulut memiliki kerentanan dengan penyakit ini.

Selain itu, Dinkes juga sudah mengambil beberapa langkah seperti membuat surat surveilans aktif RS dan   surat surveilans pasif RS ke rumah-rumah sakit agar dapat pro aktif melaporkan penyakit yang berpotensi KLB. Selanjutnya, meningkatkan pengamatan penyakit menyerupai influenza di seluruh Puskesmas. Selain itu melakukan pemantauan pelaku perjalanan dari luar negeri di Bandara Sam Ratulangi dengan alat pemantau suhu tubuh (thermal scanner). Melakukan surveilans aktif ke rumah sakit aktif (SARS) di Manado  dan seluruh kabupaten kota dan memonitor penyalit menular potensi KLB termasuk kejadian pneumonia. Terakhir melakukan edukasi pada masyarakat terkait upaya pencegahan serta menyiapkan logistik terkait upaya pencegahan penyakit ini.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sulut Steven Dandel mengatakan, sesuai surat edaran yang diberikan Kementerian Kesehatan, masing-masing pemerintah daerah wajib siaga. "Jadi di wilayah itu, sudah diedarkan kesiapsiagaan di Puskesmas untuk peningkatan kasus influenza like ilnesses. Surat dari kementerian sudah dikirim ke masing-masing daerah. Karena memang, memiliki tugas pengawasan. Yang perlu diketahui juga adalah, kasus ini sudah diantisipasi dari Desember lalu. Dan itu tetap berjalan sampai saat ini," tandasnya.

Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak KKP. “Pastinya hal ini tetap kita menyeriusi," jelasnya.

Terpisah,  Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Manado Yohanis Patari memastikan, pihaknya aktif melakukan  pengawasan terhadap semua pelaku perjalanan yang masuk di Sulut. “Mencegah penyakit keluar dan menangkal penyakit masuk ke Sulut merupakan tugas rutin yang kami lakukan setiap hari,” jelasnya dihubungi.

Lanjut dijelaskan, terkait pencegahan penyakit ini, ada beberapa hal yang dilakukan di bandara. Pertama dengan memantau langsung wisatawan lewat thermal scanner.

Alat pemindai suhu ini bisa memantau suhu orang ketika di atas 38 derajat celsius bisa jadi suspect. Kedua, orang yang masuk diberikan kartu kewaspadaan kesehatan mempunyai fungsi memantau kesehatan selama 14 hari. “Kenapa 14 hari karena ada hubungannya dengan masa inkubasi penyakit,” jelasnya.  

Meski begitu, hingga saat ini dirinya belum menerima informasi jika virus ini sudah masuk Sulut. “Baru sekedar informasi ada penyebaran virus pneumonia yang belum diketahui penyebabnya,” jelasnya. (*)

Berita Lainnya

TInggalkan Komentar