Asus

Kliksulut -  Di tengah himpitan pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu hingga sekarang ini,Kabupaten Bolmong masih mampu mengamankan stok pangan.

Remon Ratu, Kepala Distan Bolmong menyampaikan, Pemkab Bolmong berupaya merangsang petani untuk bertanam dua kali dengan memberikan bantuan benih dan pupuk non subsidi. Begitu juga katanya dengan memberikan bantuan kelompok berupa puluhan unit traktor jenis R4,traktor R2, Cultifaktor, Pompa Air untuk memudahkan petani dalan proses menanam.

“Dukungan lain yang diberikan Pemda seperti pembangunan insfrastruktur, jaringan Irigasi, embung pertanian, jalan usaha tani, dam parit yang bersumber dari APBD Bolmong, “tutur Remon, pekan lalu.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian, Nadra Husain mengatakan petani juga dipermudah dalam proses panen, sehingga kualitas padi dan jagung terjaga. “Pasca panen juga kita berikan bantuan alsintan berupa vertical drayer (VD), Combene Hevester, Power Thereisher, serta Draye UV,”kata dia.

Nadra mengatakan, luas tanam untuk padi sawah sebesar 13.141 Ha, sementara untuk padi ladang sebesar 1.500 Ha.”Itu juga ditunjang dengan bantuan pompa, sumur, dan pengolahan tanah,”jelas dia.

Diketahui, 2020 lalu Pemkab Bolmong memberikan bantuan pada saat pandemi kurang lebih Rp.30 Miliar untuk bibit dan pupuk. Hal itu yang menjadi faktor penentu mengapa petani tetap bersemangat walau dalam kondisi perekonomian yang lesu akibat pandemi covid-19.

Saking berkembangnya produksi beras di Bolmong. Bupati Yasti pun melakukan kerjasama dengan Universitas Sam Ratulangi untuk mengembangkan padi jenis sulutan. Saat ini petani hanya mampu memproduksi padi 3 sampai 4 Ton gabah. Padi jenis sulutan ini mampu memproduksi 6 sampai 7 ton gabah. Artinya terjadi intensifikasi pertanian yang luar biasa untuk padi. “Kami berharap Pemerintah Pusat hadir disini. Kita lihat potensi-potensi ekonomi itu bergerak dari desa,” ujar Bupati Yasti beberapa waktu lalu.(*)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar