foto: Salah satu warga pulau Kahakitang yang berusaha mengambil air bersih seadanya dari sumber air di pulau tersebut.
SANGIHE— Sudah hampir sebulan ini, masyarakat kampung pulau kahakitang kecamatan Tatoareng mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Padahal kebutuhan air bersih sangat berarti demi kelangsungan masyarakat yang bermukim di gugusan pulau terluar ini. Untuk itu, dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kahakitang terpaksa harus berjalan kaki dengan menempuh jarak kiloan meter. "Kalau pun ingin mendapatkan air bersih yang layak dikonsumsi kami harus berjalan jauh, dan hal ini masih terus dilakukan sampai saat ini," kata Arifin Manumpil salah satu tokoh pemuda yang peduli terhadap pembangunan daerah. Dia pun berharap kepada pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, untuk dapat mencari solusi agar kebutuhan air bersih di pulau Kahakitang dapat segera dipenuhi. "Sudah lama kami sampaikan soal ini ke pemerintah Kecamatan dan kami juga sering memposting masyarakat yang mengambil air dengan galon berjarak kiloan meter. Sumber mata air itupun tak mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat yang ada di kampung Kahakitang," ungkapnya.
Ditambahkannya, dalam waktu dekat ini akan terjadi kemarau panjang dan dipastikan masyarakat kepulauan khususnya Kahakitang akan sulit mendapatkan air bersih. "Sebaiknya pihak pemerintah daerah dan perusahaan air minum, segera mencarikan solusi terbaik sebelum masalah kelangkaan air bersih akan menjadi lebih parah. Menurut prakiraan BMKG, pada tahun 2019- 2020 akan terjadi kemarau panjang yang pasti akan sangat dirasakan oleh masyarakat kepulauan terutama kahakitang," tambahnya.
Menanggapi keluhan masyarakat kampung kahakitang tersebut, Direktur PDAM Sangihe Novillius Tampi mengatakan, pihaknya akan mencoba mencarikan solusinya dan jika memang harus disuplai dari pusat kabupaten, akan dikordinasi dengan instansi teknis soal penyalurannya. "Yang pasti kami siap menyediakan air bersih bagi masyarakat kepulauan yang kekurangan air, sekarang soal angkutannya akan kami kordinasikan dengan beberapa kepala OPD dan hal ini akan kami laporkan ke nupati," jelasnya. Sembari berharap pihak pemerintah kampung dan kecamatan dapat menyurat resmi akan hal ini ke pihak PDAM dan pemerintah daerah.(*)
TInggalkan Komentar