Asus

MANADO— Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Winangun Manado, Edward Mengko mengatakan kesiapsiagaan terhadap bencana memerlukan kepedulian, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana. “Ini adalah upaya untuk mengurangi risiko bencana, melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana,” terangnya.

Edward mengatakan, peringatan dini terbaik adalah diri sendiri. Jika dekat dengan pantai dan terjadi gempa besar, segera lari menjauhi pantai menuju tempat yang tinggi. “Tidak perlu menunggu sirene tsunami berbunyi baru berlari karena bisa jadi banyak kendala saat di lapangan,” jelasnya.

Dikatakannya, Sirene atau remote terminal unit (RTU) di Sulawesi Utara hanya ada 2 unit yaitu di Kota Bitung dan satunya di Kota Manado. “Kami berharap pemerintah daerah dapat memasang sirene tsunami ini, tidak harus mengharapkan BMKG, dengan solusi melibatkan para pemilik pengusaha yang berlokasi di daerah pesisir,” kata Edward.

Lanjutnya, sirene hanya memiliki daya jangkau hingga satu kilometer setiap kali mendeteksi kejadian bencana alam seperti tsunami. “Jadi, apabila terjadi bencana beberapa wilayah tidak mengetahui adanya peringatan tsunami,” ujar Edward menambahkan, lokasi sirene deteksi tsunami Kota Manado berada di Kantor BPBD Provinsi Sulut di jalan Bethesda Sario.(*)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar